Minggu, 29 Oktober 2023

Anava 1 : prasyarat analisis, anava satu jalur, dan non parametrik yang relevan

 Judul Artikel : PENERAPAN MODEL INQUIRI TERBIMBING BERBASIS SCAFFOLDING METAKOGNITIF UPAYA MENINGKATKAN DISPOSISI BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS  BERDASARKAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KOGNITIF  SISWA SMA 

Tujuan Penelitian: 

Untuk menemukan peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model ITBSM lebih baik dari pada peningkatan disposisi berpikir reflektif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori ditinjau dari keseluruhan dan tahapan perkembangan kognitif (konkrit, transisi, formal). 

Untuk menemukan interaksi antara pembelajaran dengan model ITBSM dan tahapan perkembangan kognitif (konkrit, transisi, formal) terhadap disposisi berpikir reflektif matematis siswa  

Latar Belakang :

Terdapat sebagian besar siswa tidak dalam tingkat perkembangan yang sama (Slavin, 2008). Dari tingkat operasi konkrit hingga level operasi formal, siswa mengalami keterlambatan dalam fase transisi. Akibatnya siswa merasa kesulitan dalam memecahkan masalah matematika. Sebagian besar sekolah baik sekolah dasar dan sekolah menengah kurang menaruh perhatian pada tingkat berpikir siswa. (Rahman, Abdul; Ahmar, 2016). Sehingga berdasarkan masalah tadi, penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “Penerapan Model Inquiry Terbimbing Berbasis Scaffolding Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis (KBRM) Berdasarkan Tahapan Perkembangan Kognitif (TPK) Siswa SMA”. 

Metode Penelitian :

Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design, sedangkan teknik pengambilan sampelnya berupa Purposive Sampling  yang pelaksanaan penelitiannya di kelasX MIPA SMAN 1 Baros. Instrumen yang digunakan Test of Logical Thinking (TOLT) untuk mengukur kemampuan berpikir logis siswa dengan jumlah pertanyaan 64 butir yang di kelas ontrol dan eksperimen. Data Pretest dilihat pencapaian dan peningkatan KBRM dengan menggunakan N-gain. Sedangkan analisis data berupa deskriptif dan pengujian inferensialnya menggunakan uji prametrik anova satu jalur jika syarat terpenuhi dan jika tidak menggunakan uji statistik non parametrik uji mean whitney u dan kruskall wallis

hasil Penelitian :

Analisis data pretest dan postets  DBRM sesuai data berikut :

Sedangkan Analisis Inferensial N-gain DBRM 
Pengujian secara inferensial ini diperlukan prasyarat normalitas menggunakan Shapiro Wilk dan homogenitas menggunakan Levene Test, jika terpenuhi maka akan dilanjutkan pengujian secara parametrik yaitu anova satu jalur dan anova dua jalur, namun jika tidak terpenuhi maka akan diselesaikan dengan uji non parametrik yaitu Uji Mann Whitney U dan Uji Kruskall Wallis H. Berikut rangkuman hasil pengujian :
Dari Tabel 2. diatas dapat diamati untuk N-gain KBRM secara keseluruhan dan ditinjau berdasarkan tahapan perkembangan kognitif (TPK) berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian dilanjutkan secara parametrik menggunakan anova dua jalur. Hipotesis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah : 
Ho : tidak ada perbedaan nilai rata-rata N-gain DBRM untuk kelas eksperimen dengan pembelajaran model ITBSM dan kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositori  
H1 : ada perbedaan nilai rata-rata N-gain DBRM untuk kelas eksperimen dengan pembelajaran model ITBSM dan kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositori 

Novelty :

Selama ini penelitian yang telah dilakukan mengenai disposisi berpikir reflektif matematis (DBRM) dan kemampuan berpikir reflektif matematis (KBRM) serta pendekatan metakognitif (PM) telah beberapa kali dilakukan oleh Nindiasari diantaranya adalah melakukan pengamatan meningkatnya DBRM melalui pembelajaran metakognitif (2010), dan pengamatan KBRM dan DBRM melalui pembelajaran pendekatan metakognitif (2014) ditinjau dari kemampuan awal siswa, level sekolah. Dalam penelitian ini yang menunjukkan kebaruannya yaitu melakukan penelitian yang sama dengan penelitian sebelumnya namun dengan melakukan pendekatan yang berbeda yaitu menggunakan Inquiry Terbimbing berbasis scaffolding metakognitif dalam mendukung peningkatan KBRM dan DBRM.

Sumber ; Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Esei Kecil : SCIENTIFIC REASONING ASSESSMENT

  SCIENTIFIC REASONING ASSESSMENT Konfografis Biru Ilustratif Gerhana Bulan Infografis Pendidikan oleh Jamiatul Ummah