PENGARUH METODE PROBING PROMTING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DI SMA NEGERI 17 SURABAYA
Tujuan Penelitian :Tujuan dari artikel ini menguji pengaruh penerapan metode Probing Prompting terhadap hasil belajar peserta didik.
Latar Belakang :
Metode :
Penelitian ini memiliki jenis Quasy experiment dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Dari populasi sejumlah 319 peserta didik di dapatkan sampel penelitian melalui metode cluster random sampling sebanyak 70 responden yang terdiri dari kelas X-3 sebagai kelompok kontrol dan X-9 sebagai kelompok eksperimen. Data penelitian ini didapatkan melalui pemberian tes pilihan ganda pretest dan posttest. Hasil belajar yang dimaksud aspek kognitif dengan fokus Higher Order Thingking Skills. Analisis data dilaksanakan melalui IBM SPSS Statistics versi 26. Uji t Non Paramterik Mann-Whitney digunakan dalam penelitian ini dengan hasil Asymp.Sing (2 - tailed) 0,029 < 0,05, sehingga hipotesis diterima.
Hasil :
Dengan didasarkan pada hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan, pemanfaatan metode Probing Promting berpotensi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini berfokus guna mengkaji hasil belajar kognitif yang berhubungan dengan Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila pada Peserta didik kelas X SMA Negeri 17 Surabaya. Uji hipotesis menggunakan Uji non parametrik Mann Whitney. Hasil uji tersebut menunjukan Asymp.Sing (2 - tailed) 0,029 < 0,05 . Akibatnya, hipotesis nol (H0) ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga hipotesis diterima. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penolakan (H0) memperlihatkan adanya pengaruh metode Probing Promting terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila di kelas X SMA Negeri 17 Surabaya.
Pengaruh metode Probing Promting pada penelitian ini sangat kecil yakni sebesar 0,51. Hal ini menjelaskan bahwa tidak hanya metode yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta melainkan terdapat pula faktor internal dan eksternal baik dari peserta didik maupun guru, misalnya kreativitas guru masih rendah dan kurang dalam memahami kondisi kelas serta karakter peserta didik. Selain itu, munculnya variabel lain di luar penelitian dan kemampuan peneliti. Metode Probing Promting memiliki sifat menuntn serta mengali proses mental dalam usaha menemukan konsep, prinsip, atau hal baru
Novelty :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar