Judul Artikel :
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP TERMODINAMIKA DENGANCRI
BERBANTUAN CBT SISWA SMA NEGERI 21 PALEMBANG
Sumber : file:///C:/Users/Jamiatul%20Ummah/Downloads/2166-4906-1-PB.pdf
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman konsep termodinamika siswa SMANegeri 21Palembang.
Latar Belakang :
Penelitian ini didasari oleh kebutuhan untuk mengembangkan instrumen tes yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) dalam pembelajaran fisika bagi siswa sekolah menengah atas. Dalam konteks pendidikan, penting untuk mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, analitis, dan kreatif, sehingga pengembangan instrumen tes yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi tantangan tersebut dengan mengembangkan instrumen tes yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur HOTS siswa dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh pentingnya asesmen dalam proses pembelajaran untuk memastikan efektivitas strategi pengajaran dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Metode Penelitian :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.Menggunakan metode ini, peneliti memaparkan data yang diperoleh dan melakukananalisissehingga diperoleh gambaran pemahaman konsep siswa SMA Negeri 21 Palembangpadamateri termodinamika. Responden dalam penelitian ini ialah siswa kelas XI IPA4SMANegeri 21 Palembang yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini mengumpulkandatamenggunakan tes diagnostik dengan instrumen Thermodynamic Concept Survey (TCS).
Hasil Penelitian :
Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pembahasan mengenai pemahamankonsep termodinamika siswa SMA Negeri 21 Palembang, dapat disimpulkanbahwapemahaman konsep siswa pada materi termodinamika masih tergolong rendah denganskorrata-rata persentase paham konsep siswa sebesar 36,28%, paham konsep tapi kurangyakinsebesar 3,75%, miskonsepsi sebesar 37,7% dan tidak tahu konsep sebesar 22,27%. Padapokok bahasan suhu dan perpindahan panas, rata-rata persentase kategori pahamkonsepsebesar 51,43%, paham konsep tapi kurang yakin sebesar 2,04%, miskonsepsi sebesar 37,55%dan tidak tahu konsep sebesar 8,98%. Pada pokok bahasan hukumgas ideal, rata-ratapersentase kategori paham konsep sebesar 42,22%, paham konsep tapi kurang yakinsebesar 3,49%, miskonsepsi sebesar 38,41% dan tidak tahu konsep sebesar 15,87%. Padapokokbahasan hukum 1 termodinamika, rata-rata persentase kategori pahamkonsep sebesar 15,19%,paham konsep tapi kurang yakin sebesar 5,71%, miskonsepsi sebesar 37,14%dantidaktahukonsep sebesar 41,95%. Persentase kategori paham konsep tertinggi berada padapokokbahasan suhu dan perpindahan panas, kategori paham konsep tapi kurang yakin beradapadapokok bahasan hukum 1 termodinamika, kategori miskonsepsi berada pada pokokbahasanhukum gas ideal dan kategori tidak tahu konsep berada pada pokok bahadanhukum1termodinamika.
Novelty :
Penelitian ini memiliki kebaruan dalam pengembangan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) dalam pembelajaran fisika bagi siswa sekolah menengah atas. Instrumen tes ini didasarkan pada indikator HOTS Bloomian dan telah melalui proses validasi untuk memastikan kecocokannya dalam mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa . Proses pengembangan instrumen tes melibatkan tahapan definisi, perencanaan, desain, dan penyebaran, serta melibatkan penggunaan model 4D . Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes ini valid dan dapat digunakan untuk mengukur HOTS dalam pembelajaran fisika, dengan tingkat kesulitan yang sesuai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar