Minggu, 31 Maret 2024

Review Artikel : Asesmen Miskonsep Siswa

 Four Tier-Magnetic Diagnostic Test (4T-MDT): Instrumen Evaluasi Medan Magnet Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa




Novelty :


Tujuan Penelitian :
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan instrumen 4 Tier-Magnetic Diagnostic Test (4T-MDT) dalam mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. Penelitian ini R & D dengan 4D model.

Latar Belakang :
Tingginya Tingkat Miskonsepsi: Materi medan magnet merupakan salah satu materi yang seringkali menyebabkan miskonsepsi pada siswa SMA Kelas XII. Miskonsepsi ini dapat menghambat pemahaman konsep fisika secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu adanya instrumen evaluasi yang dapat mengidentifikasi miskonsepsi siswa secara lebih detail .

Keterbatasan Instrumen Evaluasi: Instrumen evaluasi yang sudah ada mungkin belum cukup efektif dalam mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi medan magnet. Dengan demikian, pengembangan instrumen evaluasi yang lebih spesifik dan inovatif diperlukan untuk membantu guru dalam mengatasi masalah miskonsepsi siswa .

Kontribusi terhadap Pendidikan Fisika: Penelitian ini bertujuan memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan fisika dengan menyediakan instrumen evaluasi yang dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi medan magnet. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang lebih efektif dan efisien dalam mengatasi miskonsepsi siswa 

Metode Penelitian :
Jenis penelitian ini yaitu Research & Development (R&D) untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan instrumen 4T-MDT untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi medan magnet, dengan model pengembangan 4D yang meliputi tahap define, tahap design, tahap development, dan dissemination. Instrumen penelitian ini adalah lembar instrumen 4T-MDT dan lembar kelayakan instrumen 4T-MDT. Setelah instrumen divalidasi oleh para ahli, instrumen 4T-MDT kemudian diuji coba kelas kecil sebanyak 36 siswa SMA Negeri 4 Semarang. Data tersebut diolah untuk menentukan analisis butir instrumen 4T-MDT pada validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Hasil data dianalisis oleh uji validitas product moment. 

Hasil Penelitian :
Instrumen 4T-MDT yang dikembangkan mendapatkan persentase ratarata validasi sebesar 84%. Hasil uji coba sebanyak 15 item soal instrumen yang memiliki validitas yang tinggi, reliabiltas yang tinggi, daya beda yang baik, dan tingkat kesukaran yang baik. Sehingga dapat digunakan untuk mengetahui profil miskonsepsi fisika siswa pada materi medan magnet.  Instrumen 4T-MDT mampu memetakan konsepsi pada materi medan magnet dan 4T-MDT ini dapat digunakan sebagai alternatif instrumen dalam melakukan evaluasi pada pembelajaran fisika untuk mengurangi miskonsepsi fisika pada siswa. 

Senin, 25 Maret 2024

Review Arikel : Assesment Penguasaan Konsep Fisika

 Reviewer : Jamiatul Ummah

Sumber : Klik Disini 

Judul : 

Developing E-Scaffolding Integrated with E-Assessment to Improve Student’S Mastery of Concept

Novelty :

Penelitian ini memiliki beberapa kebaruan atau keunikan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, antara lain:

  • Pengembangan E-Scaffolding Terintegrasi dengan E-Assessment: Penelitian ini mengembangkan model e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment untuk meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dalam fisika. Integrasi antara e-scaffolding dan e-assessment memberikan kemungkinan bagi mahasiswa untuk melihat kemajuan mereka dalam memahami konsep fisika dan mengukur akurasi serta kecepatan dalam menyelesaikan tes kognitif .
  • Pemberian Umpan Balik Secara Otomatis: Melalui sistem online yang digunakan dalam penelitian ini, mahasiswa dapat menerima umpan balik secara otomatis setelah mengumpulkan tugas mereka. Hal ini membantu dosen dalam memberikan latihan kepada mahasiswa secara individual tanpa harus menghabiskan banyak waktu dengan setiap mahasiswa 
  • Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Penelitian ini menunjukkan peningkatan dalam kualitas proses pembelajaran, motivasi, dan efektivitas proses pembelajaran secara keseluruhan. Dengan adanya model e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment, diharapkan pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif dan efisien 

Latar Belakang Penelitian :

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan dalam pembelajaran fisika di perguruan tinggi, di mana banyak mahasiswa memiliki minat yang minim atau bahkan nol terhadap mata pelajaran ini. Hal ini disebabkan oleh pandangan bahwa fisika melibatkan topik-topik abstrak, situasi pembelajaran yang kurang kondusif, kurangnya bahan dan media yang memadai untuk mendukung pembelajaran, keterampilan matematika yang rendah pada mahasiswa, serta keterbatasan variasi metode pembelajaran yang diadopsi oleh para guru . Oleh karena itu, pengembangan e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kualitas pembelajaran menjadi sangat penting.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dalam mata pelajaran fisika, khususnya dalam bidang matematika-fisika, melalui penggunaan e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment. Dengan adanya e-scaffolding ini, diharapkan dapat memberikan berbagai opsi scaffolding yang diperlukan oleh perguruan tinggi untuk membantu mahasiswa dalam memahami konsep fisika dengan lebih baik 

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian yang dijelaskan dalam artikel ini adalah untuk mengembangkan e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment guna meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dan kualitas pembelajaran. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap kesulitan dalam pembelajaran fisika di perguruan tinggi dengan memanfaatkan teknologi e-scaffolding dan e-assessment untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penguasaan konsep mahasiswa dalam mata pelajaran fisika, khususnya dalam bidang matematika-fisika

Metode Penelitian :

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian dan pengembangan yang mengikuti model konseptual 4D. Peneliti melakukan analisis front-end, pembelajar, konsep, tugas, dan penetapan tujuan instruksional dalam tahap definisi. Selanjutnya, model e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment dirancang dan dikembangkan berdasarkan hasil analisis tersebut. Implementasi model dilakukan pada tahap pengembangan, diikuti dengan evaluasi melalui kuesioner, wawancara, dan uji kompetensi kognitif untuk menilai efektivitas model dalam meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dalam fisika 

Hasil Penelitian :

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan model e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment memberikan dampak positif dalam meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dalam fisika, terutama dalam mata pelajaran matematika-fisika. Beberapa temuan utama dari penelitian ini meliputi: 

  • Peningkatan Penguasaan Konsep: Dari hasil uji kognitif yang dilakukan terhadap 35 mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian, terlihat bahwa penguasaan konsep mereka mengalami peningkatan yang signifikan dari skor rata-rata 65,7 menjadi 83,2 setelah menggunakan e-scaffolding dan e-assessment .
  • Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Analisis data dari kuesioner menunjukkan adanya peningkatan secara keseluruhan dalam kualitas proses pembelajaran. Selain itu, model e-scaffolding ini juga mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas proses pembelajaran secara signifikan .
  • Keefektifan dan Kepuasan Pengguna: Hasil dari uji keefektifan, keberlanjutan, dan daya tarik menunjukkan bahwa model e-scaffolding yang dikembangkan dinilai efektif, dapat diterapkan dengan baik, dan menarik bagi pengguna .

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-scaffolding yang terintegrasi dengan e-assessment dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran fisika.

Rabu, 13 Maret 2024

Review Artikel : Performance Assessment

 Review Artikel :

PENGARUH PENERAPAN PERFORMANCE ASSESSMENT DENGAN MODEL PjBL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SMA 

Reviewer : Jamiatul Ummah

Sumber : Klik Disini


Novelty :
Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan mengkombinasikan penggunaan instrumen performance assessment dengan model Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam pembelajaran fisika . Pendekatan ini belum banyak diteliti sebelumnya, sehingga menjadi kebaruan dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

Tujuan Penelitian :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penerapan Performance Assessment dengan model Project Based Learning (PjBL) terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa SMA dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kombinasi instrumen performance assessment dengan model PjBL dapat efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam konteks pembelajaran fisika.

Latar Belakang :
Penelitian ini dilakukan karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam pembelajaran fisika. Keterampilan berpikir kritis dan kreatif merupakan kemampuan yang sangat penting dalam menghadapi tantangan di era globalisasi saat ini. Namun, seringkali pembelajaran konvensional belum mampu secara optimal mengembangkan kedua keterampilan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mencari metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, dengan mengkombinasikan performance assessment dan model Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran fisika. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.

Metode Penelitian :
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini melibatkan satu kelas eksperimen sebagai sampel penelitian, yaitu kelas XI MIA 2, dengan materi pembelajaran alat-alat optik di mana siswa membuat teropong sederhana . Penelitian ini juga melibatkan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

Hasil Penelitian :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan instrumen performance assessment dengan model Project Based Learning (PjBL) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa SMA dalam pembelajaran fisika. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa penerapan Performance Assessment dengan model PjBL memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Pengaruh Performance Assessment dengan model PjBL terhadap keterampilan berpikir kritis sebesar 42,5% dan terhadap keterampilan berpikir kreatif sebesar 57,3%. Selain itu, pengaruh keterampilan berpikir kritis terhadap keterampilan berpikir kreatif sebesar 66,0%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kombinasi instrumen performance assessment dengan model PjBL efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam pembelajaran fisika.

Esei Kecil : SCIENTIFIC REASONING ASSESSMENT

  SCIENTIFIC REASONING ASSESSMENT Konfografis Biru Ilustratif Gerhana Bulan Infografis Pendidikan oleh Jamiatul Ummah